Oct 29, 2012

Apa itu Jaringan Komputer ?


Jaringan komputer merupakan suatu sistem yang terdiri dari komputer-komputer dan perangkat-perangkat jaringan lainnya yang terhubung satu sama lain, bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Perangkat jaringan sangat penting untuk berlangsungnya hubungan atau komunikasi antar komputer.

Informasi berpindah dari komputer ke komputer lainnya dengan menggunakan jaringan daripada melalui perantara manusia. Sehingga membuat pertukaran informasi menjadi lebih mudah dan cepat.

Kebanyakan jaringan dasar memiliki dua buah komputer yang berkomunikasi satu sama lain dengan medium kabel ataupun medium lainnya. Ketika komputer Anda terhubung ke komputer lain, Anda dapat memindahkan informasi dengan cepat dan efisien.

Pada buku ”Networking Complete” dijelaskan bahwa sekumpulan komputer dan peralatan lainnya yang terhubung bersama-sama disebut network, sedangkan konsep dari komputer yang terkoneksi dan saling berbagi sumber (resources) disebut networking.
Network Building Blocks

Semua jaringan, baik itu besar maupun kecil, membutuhkan hardware khusus jaringan. Untuk jaringan kecil, hardware mungkin dapat terdiri dari tidak lebih dari network interface card (NIC) pada setiap komputer, kabel untuk setiap komputer, dan switch jaringan dimana semua komputer tersambung. Jaringan besar mungkin tedapat komponen tambahan seperti router atau repeater.

Kecil atau besar, semua jaringan dibangun dari building block dasar berikut:

* Komputer client
Komputer yang digunakan oleh end user untuk mengakses sumber daya yang ada dijaringan. Komputer client terkadang ditunjuk sebagai workstation.

* Komputer server
Komputer yang menyediakan sumber daya yang digunakan untuk bersama, seperti disk storage dan printer, dan juga layanan jaringan, seperti e-mail dan akses Internet. Komputer server khususnya menjalankan sistem operasi khusus jaringan seperti Windows Server 2003, NetWare, atau Linux, beserta software khusus untuk menyediakan layanan jaringan. Sebagai contoh, server mungkin menjalankan Microsoft Exchange untuk menyediakan layanan e-mail bagi jaringan, atau menjalankan Apache Web Server sehingga komputer dapat menyajikan halaman Web.

* Network interface card (NIC)
Network interface card yang terpasang dalam komputer memungkinkan komputer untuk berkomunikasi melalui jaringan. Hampir setiap NIC mengimplementasikan standar networking yang dinamakan Ethernet. Setiap komputer client dan server harus memiliki network interface card (atau built-in network port) jika ingin menjadi bagian dari jaringan.

* Kabel
Komputer dalam jaringan biasanya secara fisik terhubung satu sama lain dengan menggunakan kabel. Meskipun terdapat beberapa tipe kabel yang populer, kabel yang biasa dipakai saat ini adalah twisted pair atau juga disebut 10BaseT. Tipe kabel lainnya yang juga biasa dipakai adalah coaxial atau juga disebut 10Base2. Untuk koneksi jaringan kecepatan tinggi, terkadang digunakan kabel fiber-optic. Dalam kebanyakan kasus, kabel dibentangkan melalui tembok dan dikumpulkan diruangan pusat yang dinamakan wiring closet. Tetapi untuk jaringan yang lebih kecil, kabel biasanya hanya dibentangkan di lantai saja.

* Switch
Kabel jaringan biasanya tidak dihubungkan secara langsung ke komputer lainnya. Melainkan, setiap komputer dihubungkan dengan kabel ke alat yang dinamakan switch. Switch, sebaliknya, menghubungkannya ke jaringan. Setiap switch memuat beberapa buah port, biasanya 8 atau 16. Dengan demikian kita dapat menggunakan
switch 8 port untuk menghubungkan delapan buah komputer.

Switch dapat dihubungkan satu sama lain untuk membangun jaringan yang lebih besar. Jaringan lama mungkin masih ada yang menggunakan alat yang dinamakan hub selain switch. Hub menyediakan fungsi yang sama seperti switch tetapi tidak seefesien switch.

* Jaringan wireless
Pada jaringan wireless komputer berkomunikasi dengan komputer lainnya melalui sinyal radio. Dalam jaringan wireless, radio transmitter dan radio receiver menggantikan kabel. Keuntungan utama dari jaringan wireless adalah fleksibilitas. Dengan jaringan wireless, kita tidak perlu menarik kabel melalui dinding atau langitlangit, dan komputer client dapat ditempatkan dimana saja selama masih dalam jarak network broadcast. Ketidakuntungan yang utama dari jaringan wireless adalah kurang aman dari jaringan yang menggunakan kabel.

* Software jaringan
Meskipun hardware jaringan penting sekali, sebenarnya yang benar-benar menjalankan jaringan adalah software. Banyak software yang harus di-set up sesuai perintah agar jaringan dapat bekerja. Komputer server khususnya menggunakan sistem operasi khusus jaringan (network operating system atau NOS) agar berfungsi secara efisien, dan komputer client membutuhkan setting jaringannya dikonfigurasi dengan benar agar dapat mengakses jaringan.

Tujuan dan manfaat membangun jaringan komputer

Dalam membangun jaringan komputer tentunya memiliki tujuan dan manfaat yang sangat membantu bagi kita yaitu:

Sharing resources
Kita dapat membagi sumber yang ada dalam arti dapat digunakan secara bersama-sama seperti program, peralatan, atau peripheral lainnya sehingga dapat dimanfaatkan setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa harus terpengaruh oleh lokasi.

Media komunikasi
Dapat memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna jaringan, baik itu untuk teleconference, instant messaging, chatting, mengirim surat elektronik (e-mail) maupun mengirim informasi penting lainnya.

Integrasi data
Dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat, setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya atau dengan kata lain dapat dikerjakan oleh komputer-komputer lain yang ada dalam
jaringan.

Keamanan data
Sistem jaringan komputer dapat memberikan perlindungan terhadap data melalui pengaturan hak akses pengguna dan password, serta teknik perlindungan yang lainnya.

Web Browsing
Untuk mengakses informasi yang ada pada jaringan, contohnya web browsing. Hampir setiap orang yang membaca tulisan ini mungkin pernah menggunakan browser web (seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox, Netscape, Opera dan yang lainnya). Browser web memungkinkan kita untuk melihat informasi yang ada di dalam sebuah web server di suatu tempat di dalam Internet.

Pengembangan dan pemeliharaan menjadi mudah dan menghemat biaya.
Misalnya pada suatu perusahaan dapat menghemat peralatan yang harus digunakan.

Aplikasi Berbasis Jaringan

Jaringan digunakan untuk menyediakan layanan jaringan bagi pengguna jaringan. Aplikasi jaringan yang tersedia pada umumnya yaitu file service, print service, web service, e-mail, file transfer service.

File Service
Komputer dimana file tersimpan disebut file server. Komputer lain (yang mengakses) disebut client, dan yang dapat dilakukan adalah membaca dan menulis pada file-file tersebut, tanpa perlu membuat salinan lokal file pada disk drive client. Layanan ini biasanya transparan bagi end user.

Print Service
Printer yang dikoneksikan ke sebuah komputer disebut print server. Komputer client dapat mengirim file ke print server, yang selanjutnya mencetak file pada printer. Server ini biasanya transparan bagi user.

Web Service
Server menyimpan berbagai informasi, termasuk teks, grafis, animasi, gambar, video, dan audio. End user menggunakan browser web untuk meminta informasi dari server. Server mengembalikan informasi yang ditampilkan oleh browser web.

E-mail
End user membuat e-mail dengan menggunakan program e-mail client dan mengirim e-mail ke orang tertentu. E-mail server membantu proses pengiriman e-mail.

File Transfer Service
File juga disimpan pada server. Server ini memungkinkan komputer (client) lain untuk menyalin file-file dari server ke disk drive lokal mereka dan mengganti isi file pada file server dengan file pada disk drive lokal client.

Klasifikasi jaringan komputer berdasarkan area

Jaringan komputer dapat diklasifikasikan berdasarkan besarnya area jaringan tersebut yaitu LAN, MAN, WAN.

LAN (Local Area Networking)

Local Area Network adalah jaringan milik pribadi dalam satu lokasi, biasanya pada satu lantai di sebuah gedung, kampus, atau semua komputer dalam suatu perusahaan. Besarnya cakupan area jaringan LAN mencapai beberapa kilometer.

MAN (Metropolitant Area Networking)

Metropolitan Area Network pada dasarnya merupakan versi yang lebih besar dari LAN dan umumnya menggunakan teknologi yang sama. Dan cakupannya mungkin berupa sekelompok kantor cabang yang letaknya berdekatan.

WAN (Wide Area Networking)

Wide Area Network menjangkau area geografis yang besar, biasanya negara atau benua.
Jaringan Komputer Berdasarkan Peranan (fungsi)

Berdasarkan peranannya maka ada tiga jenis jaringan komputer, yaitu client-server (kadang juga disebut server-based), peer-to-peer, hybrid network:

* Client-Server
Yaitu jaringan komputer dimana didalam jaringan tersebut terdapat satu komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Server tersebut mempunyai tanggungjawab untuk memberikan service/layanan yang diberikan ke komputer lainnya.

Layanan yang umum disediakan oleh server biasanya memberikan layanan-layanan seperti file service, print service, web service, e-mail, file transfer service. Dimana nantinya komputer (client) lain dapat mengakses layanan yang diberikan oleh server tersebut.

* Peer-to-peer
Merupakan jaringan komputer dimana setiap komputer dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses filesoal_uas.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.

* Hybrid Network
Kebanyakan jaringan sebenarnya sebenarnya merupakan hybrid network. Pada jenis jaringan ini umumnya memiliki active domains dan workgroups. Hybrid network adalah jaringan berbasis client-server dimana di dalam jaringan tersebut selain server menyediakan kebanyakan sumber yang dibutuhkan oleh user, tetapi user juga masihdapat mengakses sumber-sumber yang disediakan oleh user lain (peer-to-peer) dalam satu workgroup.

Topologi jaringan

Berdasarkan topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan atas:
  • Topologi Bus
  • Topologi Bintang
  • Topologi Cincin
  • Topologi Mesh (Acak)
  • Topologi Pohon (Hirarkies)
  • Topologi Linier
Lebih lengkap tentang Topologi Jaringan klik di sini.

Referensi :
  1. ”Jaringan Komputer”, http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer
  2. ”Apa ya manfaat jaringan komputer ?”, http://wssid.org/blogs/yuni_astuti_sby/archive/2007/09/24/apa-ya-manfaat-jaringankomputer.aspx
  3. ”Computer Network – Basics”,
  4. http://www.boloji.com/computing/networking/n002.htm
  5. “Networking Complete”, Sybex, 2000
  6. Odom, Wendell, “Computer Networking First-Step”, Cisco Systems, 2004
  7. S.Tanenbaum, Andrew, “Computer Networks 3th Edition”, Prentice Hall, 1996.
  8. Doug Lowe, “Networking All-in-One Desk Reference For Dummies, 2nd Edition”, Wiley Publishing, 2005.

sumber : http://ghanoz2480.wordpress.com

0 comments:

OSI and TCP/IP Layers

1. OSI (Open System Interconnection)
 
















Model referensi OSI (Open System Interconnection) menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain. Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik, seperti yangdijelaskan oleh gambar dibawah ini (tanpa media fisik). Model ini diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh the International Standards Organization (ISO) sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol internasional yang digunakan pada berbagai layer . Model ini disebut ISO OSI (Open System Interconnection) Reference Model karena model ini ditujukan bagi pengkoneksian open system. Open System dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem lainnya. Untuk ringkas- nya, kita akan menyebut model tersebut sebagai model OSI saja.
Model referensi OSI
Model OSI memiliki tujuh layer. Fungsi dari ketujuh layer tersebut adalah:
1. Physical Layer
  • Menangani pengiriman bit-bit data melalui saluran komunikasi
  • Memastikan jika entiti satu mengirimkan bit 1, maka entiti yang lain juga harus menerima bit 1
  • Fungsi utama untuk menentukan
    • berapa volt untuk bit 1 dan 0
    • berapa nanoseconds bit dapat bertahan di saluran komunikasi
    • kapan koneksi awal dibuat dan diputuskan ketika dua entiti selesai melakukan pertukaran data
    • jumlah pin yang digunakan oleh network connector dan fungsi dari setiap pin
  • Contoh: token ring, IEEE 802.11
  • Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah hub, repeater, network adapter/network interface card, dan host bus adapter (digunakan di storage area network)
2. Data Link Layer
  • Menyediakan prosedur pengiriman data antar jaringan
  • Mendeteksi dan mengkoreksi error yang mungkin terjadi di physical layer
  • Memiliki address secara fisik yang sudah di-kode-kan secara langsung ke network card pada saat pembuatan card tersebut (disebut MAC Address)
  • Contoh: Ethernet, HDLC, Aloha, IEEE 802 LAN, FDDI
  • Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah bridge dan layer-2 switch
3. Network Layer
  • Menentukan prosedur pengiriman data sekuensial dengan berbagai macam ukuran, dari sumber ke tujuan, melalui satu atau beberapa jaringan, dengan tetap mempertahankan Quality of Service (QoS) yang diminta oleh transport layer
  • Fungsi:
    • Routing: menentukan jalur pengiriman dari sumber ke tujuan, bisa statik (menggunakan tabel statik yang cocok untuk jaringan yang jarang sekali berubah) atau dinamis (menentukan jalur baru untuk setiap data yang dikirimkan)
    • Pengendalian kongesti (kemacetan pada proses pengiriman data)
    • Mempertahankan QoS (delay, transit time, jitter, dll)
    • Menyediakan interface untuk jaringan-jaringan yang berbeda agar dapat saling berkomunikasi
  • Contoh: Internet Protocol (IP)
  • Perangkat yang beroperasi di layer ini adalah router dan layer-3 switch
4. Transport Layer
  • Menerima data dari layer diatasnya, memecah data menjadi unit-unit yang lebih kecil (sering disebut packet), meneruskannya ke network layer dan memastikan semua packets tiba di ujung penerima tanpa ada error
  • Layer ini harus melakukan proses diatas secara efisien dan memastikan layer diatas tidak terpengaruh terhadap perubahan teknologi hardware
  • Fungsi:
    • Flow control
    • Segmentation/desegmentation
    • Error control
  • Contoh: Transmission Control Pr
    otocol (TCP), User Datagram Protocol (UDP), Stream Control Transmission Protocol (SCTP)
5. Session Layer
  • Mengijinkan user-user yang menggunakan mesin yang berbeda untuk membuat dialog (session) diantara mereka
  • Fungsi:
    • Pengendalian dialog: memantau giliran pengiriman
    • Pengelolaan token: mencegah dua pihak untuk melakukan operasi yang sangat kritis dan penting secara bersamaan
    • Sinkronisasi: menandai bagian data yang belum terkirim sesaat crash pengiriman terjadi, sehingga pengiriman bisa dilanjutkan tepat ke bagian tersebut
6. Presentation Layer
  • Mengatur tentang syntax dan semantics dari data yang dikirimkan
  • Manipulasi data seperti MIME encoding, kompresi, dan enkripsi dilakukan di layer ini
7. Application Layer
  • Sangat dekat dengan user
  • Menyediakan user interface ke jaringan melalui aplikasi
  • Contoh protokol aplikasi yang banyak digunakan: hypertext transfer protocol (HTTP) yang digunakan di world wide web, file transfer protocol (FTP) untuk pengiriman file antar komputer, simple mail transfer protocol (SMTP) untuk email
Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh layer
tersebut adalah :
1. Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang
berbeda.
2. Setiap layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu.
3. Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan
standar protocol internasional.
4. Batas-batas layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang
melewati interface.
5. Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda
tidak perlu disatukan dalam satu layer diluar keperluannya. Akan tetapi
jumlah layer juga harus diusahakan sesedikit mungkin sehingga arsitektur
jaringan tidak menjadi sulit dipakai.
 
2. TCP/IP
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcYivwLHTFvoaPpCgGlM5VMtfZbgzokkqHOwaDpDXzih7MiKaaNMzWidXaKJr0FI_UYRdN1nYB1Sq7ypsidZMgD4DjYH32mL-HGY1Auw5sQBRzkY8WAE7iBze49defAUgVb_H-2-rHomA/s1600/tcp-ip-encapsulation.jpg

TCP/IP adalah protokol yang digunakan di jaringan global karena memiliki sistem pengalamatan yang baik dan memiliki sistem pengecekan data. Saat ini terdapat dua versi TCP/IP yang berbeda dalam sistem penomoran, yaitu IPv4 (32 bit) dan IPv6 (128 bit), dan saat ini yang masih digunakan adalah IPv4. Untuk memepermudah penulisan, alamat IP biasanya ditulis dalam bentuk empat segmen bilangan desimal yang dipisahkan tanda titik dan setiap segmen mewakili delapan bit pada alamat IP. Setiap network adapter dapat memiliki lebih dari satu alamat IP namun sebuah alamat IP (IP address) tidak boleh dipakai oleh dua atau beberapa network adapter. Pengaturan alokasi alamat IP dilakukan oleh badan internasional bernama Internic. Saat ini lebih dari 85% alamat IP (IPv4) telah terpakai sehingga sebentar lagi sistem IPv4 akan digantikan oleh IPv6.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda(seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen. Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macammacam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.
Model TCP/IP terdiri dari 4 layer:
    • Data link layer
    • Network layer
    • Transport layer
    • Application layer
1. Data Link Layer
  • Sebenarnya bukan bagian dari TCP/IP suite.
  • Proses pengiriman dan penerimaan packet untuk layer ini dapat dilakukan oleh software device driver dari network card/adapter yang digunakan.
  • Layer ini juga termasuk physical layer, yang terdiri dari komponen fisik seperti hub, repeater, kabel jaringan (UTP, fibre, coaxial), network cards, network connectors (RJ-45, BNC, dll) dan spesifikasi untuk sinyal (level voltase, frekuensi, dll)
2. Network Layer
  • Awalnya network layer ditujukan untuk mengirimkan packet antar host di sebuah jaringan, contoh X.25
  • Pengembangan ke Internetworking, dimana jalur pengiriman packet dari sumber ke tujuan melalui jaringan-jaringan lainnya (routing)
  • Beberapa protokol bagian dari IP yaitu ICMP (menyediakan informasi dianostik untuk pengiriman packet IP), IGMP (mengelola data multicast), protokol routing seperti BGP, OSPF dan RIP
3. Transport Layer
  • Menyediakan layanan pengiriman pesan dari ujung ke ujung yang dapat dikategorikan sebagai:
    • Connection-oriented: TCP (byte-oriented) dan SCTP(stream-oriented)
    • Connectionless: UDP dan RTP (datagram)
4. Application Layer
  • Layer ini mencakup presentation dan session layer dari model OSI, dimana layanan dari layer-layer tersebut disediakan melalui libraries
  • Data user yang akan dikirimkan melalui jaringan diterima melalui application layer, baru kemudian diteruskan ke layer dibawahnya, yaitu transport layer.
  • Setiap aplikasi yang menggunakan TCP atau UDP, membutuhkan port sebagai identitas aplikasi tersebut. Contoh: port untuk HTTP adalah 80, port untuk FTP adalah 21
  • Port numbers (16 bit) digunakan oleh TCP atau UDP untuk membedakan setiap proses yang menggunakan layanan mereka
    • Well known ports: 0 s/d 1023 dipesan oleh Internet Assigned Number Authority (IANA) → tidak bisa digunakan secara bebas
    • Registered ports: 1024 s/d 49151 → tidak dikontrol oleh IANA tapi tidak bisa digunakan secara bebas karena sudah direserve oleh sistem komputer
    • Dynamic atau private atau ephemeral (short-lived) ports: 49152 s/d 65535 → bisa digunakan user secara bebas

0 comments:

Macam-macam Topologi Dalam Jaringan

Untuk mendevelop Local Area Network (LAN) dibutuhkan suatu perencanaan atau bisa kita kenal sebagai topology. Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Topologi ini mengacu dan mengadaptasi kepada keadaan jaringan yang ada di-lapangan (memungkinkan atau tidaknya digunakan salah satu topologi). Tapi keseluruhan grand design jaringan (pemilihan alat-alat, aksesoris, aktif / pasif device) dan kebijakan / policy yang akan diaplikasikan setelah selesainya suatu project, akan berdasarkan dari pemilihan bentukan Topologi Jaringan ini.

Macam-macam topologi :

1. Topologi BUS



Pada topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernetnya sepanjang kabel. Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke satu simpul lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server, yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi. Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.

Keuntungan :
  • Menghemat kabel 
  • Layout kabel sederhana
  • Mudah dikembangkan
Kerugian :
  • Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
  • Kepadatan lalu lintas
  • Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.
  • Diperlukan repeater untuk jarak jauh
  • Topologi TokenRING

2. Topologi Ring
Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan.

Keuntungan :
  • Hemat Kabel
Kerugian :
  • Peka kesalahan
  • Pengembangan jaringan lebih kaku

3. Topologi STAR


Kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasiun primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server.

Keuntungan :
  • Paling fleksibel
  • Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain
  • Kontrol terpusat
  • Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
  • Kemudahaan pengelolaan jaringan
Kerugian
  • Boros kabel
  • Perlu penanganan khusus
  • Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

4. Topologi Mesh



Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.

5. Topologi Tree




Topologi Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral denganhirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer .
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7. Keungguluan jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.

6.  Topologi Linier



Jaringan komputer dengan topologi linier biasa disebut dengan topologi linier bus, layout ini termasuk layout umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik koneksi (komputer) yang dihubungkan dengan konektor yang disebut dengan T Connector dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah terminator. Konektor yang digunakan bertipe BNC (British Naval Connector), sebenarnya BNC adalah nama konektor bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Coaxial Thinnet). Installasi dari topologi linier bus ini sangat sederhana dan murah tetapi maksimal terdiri dari 5-7 Komputer.

Tipe konektornya terdiri dari
  1. BNC Kabel konektor —> Untuk menghubungkan kabel ke T konektor.
  2. BNC T konektor —> Untuk menghubungkan kabel ke komputer.
  3. BNC Barrel konektor —> Untuk menyambung 2 kabel BNC.
  4. BNC Terminator —> Untuk menandai akhir dari topologi bus.
Keuntungan dan kerugian dari jaringan komputer dengan topologi linier bus adalah :
  • Keuntungan, hemat kabel, layout kabel sederhana, mudah dikembangkan, tidak butuh kendali pusat, dan penambahan maupun pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.
  • Kerugian, deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, kepadatan lalu lintas tinggi, keamanan data kurang terjamin, kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai bertambah, dan diperlukan Repeater untuk jarak jauh.

sumber :
http://id.wikipedia.org
http://www.pc24.co.id

0 comments:

Jaringan LAN, MAN, dan WAN

JARINGAN LAN

Jaringan LAN

LAN (Local Area Network) adalah suatu kumpulan komputer, dimana terdapat beberapa unit komputer (client) dan 1 unit komputer untuk bank data (server). Antara masing-masing client maupun antara client dan server dapat saling bertukar file maupun saling menggunakan printer yang terhubung pada unit-unit komputer yang terhubung pada jaringan LAN.

Berdasarkan kabel yang digunakan ,ada dua cara membuat jaringan LAN, yaitu dengan kabel BNC dan kabel UTP.

Keuntungan Jaringan LAN.

• Pertukaran file dapat dilakukan dengan mudah (File Sharing).
• Pemakaian printer dapat dilakukan oleh semua client (Printer Sharing).
• File-file data dapat disimpan pada server, sehingga data dapat diakses dari semua client menurut otorisasi sekuritas dari semua karyawan, yang dapat dibuat berdasarkan struktur organisasi perusahaan sehingga keamanan data terjamin.
• File data yang keluar/masuk dari/ke server dapat di kontrol.
• Proses backup data menjadi lebih mudah dan cepat.
• Resiko kehilangan data oleh virus komputer menjadi sangat kecil sekali.
• Komunikasi antar karyawan dapat dilakukan dengan menggunakan E-Mail & Chat.
• Bila salah satu client/server terhubung dengan modem, maka semua atau sebagian komputer pada jaringan LAN dapat mengakses ke jaringan Internet atau mengirimkan fax melalui 1 modem.


JARINGAN MAN


Jaringan MAN


MAN (Metropolitan Area Network) ialah suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepat untuk membangun jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam jangkauannya


JARINGAN WAN


Jaringan WAN

WAN (Wide Area Network) adalah kumpulan dari LAN dan/atau Workgroup yang dihubungkan dengan menggunakan alat komunikasi modem dan jaringan Internet, dari/ke kantor pusat dan kantor cabang, maupun antar kantor cabang. Dengan sistem jaringan ini, pertukaran data antar kantor dapat dilakukan dengan cepat serta dengan biaya yang relatif murah. Sistem jaringan ini dapat menggunakan jaringan Internet yang sudah ada, untuk menghubungkan antara kantor pusat dan kantor cabang atau dengan PC Stand Alone/Notebook yang berada di lain kota ataupun negara.

Keuntungan Jaringan WAN.
• Server kantor pusat dapat berfungsi sebagai bank data dari kantor cabang.
• Komunikasi antar kantor dapat menggunakan E-Mail & Chat.
• Dokumen/File yang biasanya dikirimkan melalui fax ataupun paket pos, dapat dikirim melalui E-mail dan Transfer file dari/ke kantor pusat dan kantor cabang dengan biaya yang relatif murah dan dalam jangka waktu yang sangat cepat.
• Pooling Data dan Updating Data antar kantor dapat dilakukan setiap hari pada waktu yang ditentukan.


Hubungan antara Jaringan LAN, MAN, dan WAN seperti gambar di atas


PERBEDAAN LAN, MAN & WAN

LAN: Local Area Network
MAN: Metropolitan Area Network
WAN: Wide Area Network

Yang Membedakannya:
1. Jangkauannya
2. Kecepatan transfer data

example: LAN memiliki batasan area 2 KM tetapi mempunyai kecepatan transfer sampa 2 MBPS, sedangkan WAN memiliki jangakauan sampai beribu” KM tetapi mempunya kecepatan transfer sampai 64kbps

0 comments:

Konfigurasi Network Interfaces di Linux Debian Lenny

IP address merupakan hal paling penting dalam administrasi sebuah server. Karena merupakan  identitas bagi komputer server tersebut. Tanpa IP address, komputer tidak akan dapat terhubung ke dalam sebuah jaringan. Berikut cara konfigurasi network interface atau dalam hal ini agan sebut saja IP address :

http://mustsoft.files.wordpress.com/2012/02/debian-5-2012-02-14-13-44-07.png
 
1. Konfigurasi Sementara
Ada dua cara yang dapat dipilih, yang pertama adalah setting ip address secara remanen / sementara yang hanya bekerja selama komputer terus menyala. ketikkan perintah ifconfig(spasi)eth0(spasi)(ip address)(spasi)netmask(spasi)(subnetmask) kemudian tekan Enter seperti contoh berikut 
#ifconfig eth0 200.100.4.7 netmask 255.255.255.192

Untuk memastikan bahwa settingan sudah benar, cek dengan mengetik ifconfig lalu tekan Enter, sehingga hasilnya terlihat seperti berikut (sesuai konfigurasi)
#ifconfig
eth0   Link encap:Ethernet HWaddr 00:0c:29:58:cf:68
          inet addr:200.100.4.7 Bcast:200.100.4.63 Mask:255.255.255.192
          inet6 addr: fe80::20c:29ff:fe58:cf68/64 Scope:Link
          UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
          RX packets:1610 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
          TX packets:1419 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
          collisions:0 txqueuelen:1000
          RX bytes:189305 (184.8 KiB) TX bytes:198940 (194.2 KiB)
          Interrupt:18 Base address:0x1080
lo       Link encap:Local Loopback
          inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0
          inet6 addr: ::1/128 Scope:Host
          UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1
          RX packets:46 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
          TX packets:46 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:0
          RX bytes:3036 (2.9 KiB) TX bytes:3036 (2.9 KiB)


2. Konfigurasi Permanen
Atau juga dapat menggunakan ip address permanen, dengan cara melakukan konfigurasi pada "interfaces" seperti contoh berikut
#pico /etc/network/interfaces

Contoh berikut menunjukkan bahwa agan akan menggunakan ip address kelas C, 192.168.1.8 dengan subnetmask 255.255.255.0
#The loopback network interface
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.1.8
netmask 255.255.255.0
gateway 192.168.1.1

Setelah itu save dengan menekan Ctrl+O, dan keluar dengan menekan Ctrl+X kemudian lakukan restart pada "networking" dengan mengetik /etc/init.d/networking restart lalu tekan Enter, seperti contoh berikut
#/etc/init.d/networking restart
Reconfiguring network interfaces...done.

Untuk memastikan bahwa settingan sudah benar, cek dengan mengetik ifconfig lalu tekan Enter, sehingga hasilnya terlihat seperti berikut (sesuai konfigurasi)
#ifconfig
eth0   Link encap:Ethernet HWaddr 00:0c:29:58:cf:68
          inet addr:192.168.1.8 Bcast:192.168.1.255 Mask:255.255.255.0
          inet6 addr: fe80::20c:29ff:fe58:cf68/64 Scope:Link
          UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1
          RX packets:1610 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
          TX packets:1419 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
          collisions:0 txqueuelen:1000
          RX bytes:189305 (184.8 KiB) TX bytes:198940 (194.2 KiB)
          Interrupt:18 Base address:0x1080
lo       Link encap:Local Loopback
          inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0
          inet6 addr: ::1/128 Scope:Host
          UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1
          RX packets:46 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
          TX packets:46 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0 collisions:0
          RX bytes:3036 (2.9 KiB) TX bytes:3036 (2.9 KiB)

Konfigurasi Network Interface sudah selesai, sekarang agan sudah memiliki ip address. Jika agan mencoba terhubung ke dalam suatu jaringan, pastikan ip address dan subnetmask yang agan setting sesuai dengan konfigurasi pada jaringan tersebut. 

0 comments:

Konfigurasi DHCP Server di Linux Debian Lenny

Cara Konfigurasi DHCP Server pada Linux Debian inilah yang akan saya bahas pada artikel kali ini. DHCP server merupakan mesin atau server yang memberikan IP secara otomatis kepada client. Jadi dengan adanya DHCP server maka client tidak perlu mengatur IP sedemikian rupa karena sudah diatur langsung oleh DHCP server. Jadi ayo kita langsung saja menginstall dan konfigurasi DHCP server. Untuk pengaturan IP pada debian pada posting kemarin sudah saya jelaskan maka sekarang saya anggap dilewat saja untuk pengaturan IP address kita langsung ke tahap penginstallan.

# apt-get install dhcp3-server
Setelah penginstallan sukses, langkah selanjutnya edit dhcpd.conf
# nano /etc/dhcp3/dhcpd.conf
Scroll ke bawah dan edit pada bagian berikut:
dhcpd.conf 
Karena saya menggunakan IP address 192.168.0.10 maka untuk subnet diisi dengan 192.168.0.0 dan netmask kelas C. Kemudian untuk range yaitu dari IP berapa sampai IP berapa yang akan kita kasih kepada client, pastikan 1 kelas.
option domain-name-servers 192.168.0.10; = untuk mengarahkan DNS server kepada IP tersebut
option domain-name “www.nady.net”; = untuk mengarahkan domain internal
option routers 192.168.0.10; = gateway diarahkan pada ip 192.168.0.10
option broadcast-address 192.168.0.255; = broadcast address
default-lease-time 600; = default waktu yang diberikan untuk peminjaman IP
max-lease-time 7200; = Maksimal waktu yang diberikan untuk peminjaman IP
Langkah selanjutnya edit dhcp3-server untuk menentukan Ethernet berapa yang akan kita berikan DHCP server.
# nano /etc/default/dhcp3-server
dhcp3-server 
Lihat pada bagian INTERFACES=”eth0″
berarti client yang akan kita berikan IP otomatis yaitu client yang melalui ethernet 0 atau eth0. Jika sudah maka kita langsung restart dhcp servernya.
# /etc/init.d/dhcp3-server
ingat bahwa setiap kali merestart pasti melalui folder init.d.
setelah berhasil mari kita coba untuk memastikannya dengan IP client yang tidak diberikan IP apakah akan mendapatkan IP otomatis atau apa yang terjadi?
client dhcp 
Perhatikan Assigned by DHCP berarti dhcp server telah sukses. Cara Konfigurasi DHCP Server pada Linux Debian

0 comments:

Konfigurasi Samba di Linux Debian Lenny

Sharing Folder Antara Linux dan Windows Menggunakan Samba tentu tidaklah asing bagi kita yang sering bergelut di dunia server. Linux merupakan oprating system yang open source sehingga terus terang saja saya sangat gemar untuk mengoprek dan mendalaminya. Termasuk pada artikel yang akan saya bahas kali ini, yaitu mengenai sharing folder menggunakan samba pada server linux debian.
Samba merupakan salah satu software yang menghubungkan antara linux dengan windows. Bagaimana maksudnya? Maksudnya yaitu dengan adanya samba kita dapat sharing folder tentunya sharing file juga dari linux debian atau linux ubuntu ke windows seperti layaknya windows ke windows. Sehingga memudahkan pengguna untuk sharing folder atau file walaupun berbeda operating system. Nah untuk selanjutnya mari kita coba install atau konfigurasi samba pada lunux debian ataupun ubuntu.

# apt-get install samba samba-client
workgroup samba
Pada saat proses install samba maka otomatis samba akan meminta anda memasukan workgroup pada windows, akan tetapi samba akan otomatis menulis default workgroup pada windows yaitu WORKGROUP.
dhcp3 client
Pada bagian ini pilih no atau yes terserah, karena ini mengenai dhcp server (Baca: Cara Konfigurasi DHCP Server pada Linux Debian ) tapi disini saya pilih NO.
Setelah penginstallan samba berhasil, silakan buat user untuk sambanya sendiri.
# useradd tkj
# smbpasswd -a tkj
silakan masukan password baru untuk user tkj. Pembuatan user sudah selesai, selanjutnya kita konfigurasi smb.conf
# nano /etc/samba/smb.conf
cari # security = user lalu hilangkan tanda pagarnya.
Kemudian pada bagian paling bawah tambahkan script berikut:
smbconf 
[nama_alias_folder] = untuk menjadi nama alias folder ketika dibuka di client
path = /folderku =
folder yang akan di share
valid users = tkj =
user yang valid atau berhak untuk folder diatas
writeable = yes =
agar isi folder dapat diubah-ubah
browseable = yes =
agar folder dapat di browse
setelah selesai silakan save ctrl+x , y , enter. kemudian kita buat foldernya sesuai dengan path diatas.
# mkdir /folderku
# chown tkj /folderku
# chmod -R 777 /folderku

# /etc/init.d/samba restart
Setelah samba di restart mari kita coba pada client (windows), run lalu ketik perintah \\ip_samba maka akan keluar seperti berikut:
samba
Sekarang masukan user tkj tadi. kita coba buat file di folderku.
# touch /folderku/coba.txt
samba folder
Sekarang samba sudah berhasil terinstall dengan baik.

0 comments:

Konfigurasi DNS di Linux Debian Lenny

DNS (Domain Name Server) bekerja dengan konsep client server. Sebuah komputer yang menjalankan fungsi server disebut DNS atau name server dan komputer lain yang meminta penterjemahan hostname ke IP Address disebut sebagai client DNS. DNS umumnya diterapkan dengan menggunakan server terpusat yang disebut server DNS atau name server yang memiliki wewenang atau otoritas dalam mengelola beberapa nama domain dan mengacu kepada beberapa domain lainnya yang dikelola server DNS lain.




Ketika komputer client meminta informasi IP Address suatu hostname ke nameserver, biasanya melalui port 53. Kemudian nameserver mencoba menterjemahkan berdasarkan library resolv-nya, apakah hostname merupakan nama domain yang dikelola oleh nameserver dan name server memberikan jawaban berdasarkan cache dari data informasi yang sama yang pernah ditanyakan sebelumnya dan berhasil dijawab.
Instalasi
Software utama untuk membangun sebuah DNS server adalah BIND (Berkeley Internet Name Domain). Software ini menjadi aplikasi default aplikasi DNS dalam semua distribusi Linux. Lakukan proses instalasi bind dengan perintah berikut:

root@server:# apt-get install bind9
Konfigurasi
Beberapa file konfigurasi dan direktori utama DNS server yang harus kita perhatikan adalah:

(a) /etc/networking/interface
(b) /etc/bind/named.conf.local
(c) /etc/bind/forward
(d) /etc/bind/reverse
(e) /etc/resolv.conf

a.    Konfigurasi IP Ethernet
Pertama-tama kita perlu men-setting IP pada ethernet kita supaya memiliki ID terlebih dahulu dan merupakan syarat dasar untuk setting berikutnya.
Untuk setting IP kita dapat memasukkan perintah :
root@server:# nano /etc/network/interface
sehingga settingnya kira-kira menjadi seperti ini

# The primary network interface

auto eth0
iface eth0 inet static
        address 172.16.16.1
        netmask 255.255.255.128
        network 172.16.16.0
        broadcast 172.16.16.127
        gateway 172.16.16.126
        # dns-* options are implemented by the resolvconf package, if installed
        dns-nameservers 172.16.16.1
        dns-search bloganakkomputer.com

auto eth1
iface eth1 inet static
        address 192.168.1.1
        netmask 255.255.255.192
        network 192.168.1.0
        broadcast 192.168.1.63
Ingat, setting IP dan lain-lain harus di sesuaikan dengan jaringan yang akan diterapkan.

b.    Konfigurasi Zone (Domain)
Konfigurasi zone atau domain terdiri dari dua mekanisme yang berbeda yaitu forward dan reverse. Konfigurasi forward memetakkan
IP Address => hostname
dan file reverse memetakkan
hostname => IP Address.
Dalam tutorial ini zone atau domain yang akan kita kelola bernama bloganakkomputer.com.
Untuk mendaftarkan file zone tersebut, lakukan editing pada file /etc/bind/named.conf.local dengan cara :
root@server:# nano /etc/bind/named.conf.local

Tambahkan rangkaian konfigurasi berikut untuk mendaftarkan domain yang kita kelola.
                   
zone "bloganakkomputer.com" {
      type master;
      file "/etc/bind/forward";
};

zone "16.16.172.in-addr.arpa" {
      type master;
      file "/etc/bind/reverse";
};

c.    Konfigurasi file forward
Buat dahulu sebuah file yang bernama forward di direktori /etc/bind/.
Lakukan dengan perintah berikut
root@server:# nano/etc/bind/forward

Sesuaikan isi dari file tersebut dengan identitas hostname pada zone yang akan kita kelola, seperti terlihat pada file berikut:

; BIND data file for local loopback interface
;
$TTL    604800
@       IN      SOA     bloganakkomputer.com. root. (
                              2         ; Serial
                         604800         ; Refresh
                          86400         ; Retry
                        2419200         ; Expire
                         604800 )       ; Negative Cache TTL
;
@       IN      NS      bloganakkomputer.com.
@       IN      A       172.16.16.1
www     IN      CNAME   @
mail    IN      CNAME   @

d.   Konfigurasi file reverse
Selain file forward kita pun harus menyiapkan sebuah file yang bernama reverse di direktori /etc/bind/. Lakukan dengan perintah berikut:
root@server:# nano /etc/bind/reverse
Isi dari file tersebut seperti berikut, sesuaikan data pada file reverse tersebut dengan data yang tercatat di file forward sebelumnya.

; BIND data file for local loopback interface
;
$TTL    604800
@       IN      SOA     bloganakkomputer.com. root. (
                              2         ; Serial
                         604800         ; Refresh
                          86400         ; Retry
                        2419200         ; Expire
                         604800 )       ; Negative Cache TTL
;
@       IN      NS      bloganakkomputer.com.
1       IN      PTR     @

e.    Konfigurasi file resolv
Juga, jangan lupa untuk menyesuaikan resolv.conf dengan name server yang telah kita buat.
Masuk dan edit file resolv.conf dengan cara :
root@server:# nano /etc/resolv.conf
Dan sesuaikan sehingga menjadi :
search bloganakkomputer.com
domain bloganakkomputer.com
nameserver 172.16.16.1
f.     Restart
Setelah selesai pengeditan file, lakukan re-start pada file tersebut supaya running dengan setting seperti yang kita harapkan.
Restart networking dengan cara :
   root@server:# etc/init.d/networking restart
Restart bind dengan cara :
   root@server:# etc/init.d/bind9 restart

            Pengujian
1.     Pada komputer server/terminal utama, kita dapat men-cek kinerja DNS server yang telah kita buat dengan cara
root@server:# nslookup bloganakkomputer.com
Server:         172.16.16.1
Address:        172.16.16.1#53

Name:   bloganakkomputer.com
Address: 172.16.16.1

Pengujian dengan nslookup

2.   Pada komputer client, setting IP pada range seperti server dan dapat kita ping NS (name server) tersebut dengan cara, masuk ke comand prompt windows dan ping :
ping bloganakkomputer.com
Pengujian dari client
            Penutup
Sekian tutorial yang sederhana dari saya.
Terima kasih atas perhatiannya, dan saya mohon maaf jika masih banyak kesalahan sebab saya pun masih banyak belajar.

0 comments:

Blogger Template by Clairvo